#recycledpost #throwbackSept2013
Menginjakkan kaki di Chin Swee Caves Temple yang sarat dengan ornamen orientalnya membuat saya merasa ada di Negri Bambu untuk sesaat. Bener lhoo, ketika iseng-iseng mengganti profile picture di sosmed dengan wajah saya berlatar pagoda Chin Swee, tak lama seorang teman pun berkomentar menanyakan kapan saya pergi ke China. Tourism site yang satu ini terletak di kawasan Genting. Jadi ketika mampir ke Genting, kamu bisa sisihkan waktu 1-2 jam untuk mampir ke sini bersama kameramu. Seperti Batu Caves yang merupakan kawasan wisata bernuansa Hindu, Chin Swee Cave Temple juga adalah kawasan wisata keagamaan, yakni agama Buddha.
Cara perginya: kamu bisa naik shuttle bus gratis warna hijau yang ngetem di terminal tempat bus kuning Genting men-drop off kamu. Nggak perlu beli tiket atau mendaftar. Asalkan busnya belum berangkat dan masih ada bangku kosong, kamu bisa masuk. Jadwalnya bisa dilihat pada gambar di atas. Terlihat di kolom sebelah kiri adalah jadwal keberangkatan bus dari terminal ini menuju Chin Swee, sedangkan di kolom sebelah kanan adalah jadwal keberangkatan bus dari Chin Swee kembali ke terminal ini. Selain naik bus, kamu bisa juga naik skyway, tapi setahu saya tidak buka setiap hari. Untuk jadwal skyway dan shuttle bus bisa kamu lihat di website resminya.
Dari kejauhan sudah terlihat sebuah kompleks wisata dengan appearance yang menarik. Jembatan yang berliku-liku, pagoda yang menjulang, dan gazebo-gazebo kecil bernuansa merah keemasan. Wooh! It's going to be interesting, isn't it? Kira-kira 10-15 menit, saya pun tiba di Chin Swee dan memasuki sebuah gerbang dengan patung-patung naga di atasnya yang kerap ditemukan di China atau Korea Selatan.
Bus ini berhenti tepat di lobby Tan Sri Lim Goh Tong Hall. Nanti kalau mau pulang, tunggu busnya di tempat ini juga. Di sini ada resto vegetarian, toilet, dan banyak patung dewa Buddha berukuran besar. Tampaknya juga terhubung dengan semacam hotel gitu. Kalau kamu ke berandanya, akan terlihat hamparan pepohonan di tengah-tengah kabut tebal (ternyata tempat ini tinggi sekali!). Masuklah ke hall ini, kemudian naiki tangga yang ada sampai lantai teratas, maka kamu akan menemukan pemandangan khas China di area yang disebut dengan Observation Tower ini. Di sini antara lain terdapat...
... pagoda, tembok yang dialiri air (yang mereka sebut sebagai Waterfall), kuil berukuran sedang, serta patung Tan Sri Lim Goh Tong.
Tidak jauh dari patung Buddha raksasa, terdapat scene para patung dewa seukuran manusia yang sedang bermain catur, seruling, dsb. Ada juga sebuah area yang disebut dengan Journey to Enlightment yang menampilkan berbagai scene yang berhubungan dengan kepercayaan agama Buddha, misalnya adanya karma - bahwa orang yang jahat akan dihukum dengan kejam di neraka atas perbuatan dosanya (ditampilkan dalam 10 Hell Chamber). Adegan penghukumannya bener-bener creepy lho...
Ada juga lorong yang dipenuhi lampion kuning dan merah, lukisan sembilan naga yang disebut 9 colour dragon wall of luck dengan batu besar bertuliskan tiga huruf mandarin raksasa di atasnya, kolam ikan kecil yang dipenuhi kura-kura, gerbang bernuansa Tiongkok, dan deretan patung batu berikut dengan penjelasannya masing-masing.
Kalau kamu lapar nggak usah khawatir karena di sini ada beberapa stand yang menjual makanan. Sempat beli sweet potato untuk ngemil. Juga bisa makan siang di sini.. Menu yang ada misalnya nasi lemak seharga RM6, mie/bihun goreng seharga RM5, dan banyak sayur lainnya. Ada juga aneka sate yang wuenak sekaleee seharga RM2 per tusuknya, antara lain ada sate kepiting, sate bakso, sate sosis, sate nugget, sate sushi, dan berbagai gorengan lainnya.
EmoticonEmoticon