Suatu waktu di siang hari, sembari menunggu kelas dimulai, saya membaca Warta Kota (edisi 3 Nov 2012) dan menemukan beberapa berita yang menarik. Salah satunya tentang emas. Aha! \(‾▿‾\) \(´▽`)/ (/‾▿‾)/
Ternyata eh ternyata, ada sejumlah warga Jakarta yang berprofesi sebagai pengayak emas, yakni orang-orang yang mendulang emas atau benda berharga lain di kali, selokan, atau saluran air seperti di Kali Ciliwung atau Kali Angke. Rupanya perhiasan atau emas yang didapat ini adalah milik orang yang hilang atau terjatuh, misalnya saat pemiliknya sedang mandi, lalu masuk ke saluran air dan terbawa air limbah sampai selokan atau kali. Dan ini dilakukan mulai jam 5 pagi sampai menjelang petang, lhooo...
Artikel yang ada di halaman dua tersebut mengajarkan saya cara mereka melakukannya memakai raksa dan sejumlah peralatan berikut:
- Sediakan nampan atau ayakan berbahan stainless steel yang banyak lubang kecil. Siapkan juga batu hitam dan sebotol air raksa
- Serokan nampan tersebut ke dalam got atau kali, lalu tinggal diayak
- Logam hasil ayakan digesekan ke batu hitam tadi.
- Tetesi bekas gesekan di batu hitam dengan air raksa. Perhatikan:
- Apabila goresan di batu hitam hilang setelah ditetesi air raksa, berarti itu bukan emas.
- Apabila goresan di batu hitam itu tidak hilang, bahkan berubah menjadi kuning, berarti logam itu dipastikan adalah emas.
- Apabila goresan logam berubah menjadi warna hijau, berarti logam tersebut adalah tembaga
- Apabila goresan berubah merah, berarti logam tersebut adalah emas muda atau suasa
- Apabila logam mikron, maka goresan akan hilang, tetapi air kerasnya berubah menjadi kental.
Selain cara di atas, saya jadi teringat beberapa kali pernah melihat di TV orang yang menggigit logam atau cincin untuk memastikan apakah itu betul-betul emas atau tidak. Konon katanya, emas asli lebih soft daripada emas palsu, sehingga jika digigit akan meninggalkan bekas atau bengkok.
Ada juga orang yang menyarankan untuk mengukur kepadatan (berat jenis) emas tersebut.
- Ingat pelajaran SMP? Bisa pakai rumus simple ini: ρ=m/v (berat jenis = massa dibagi volume). Jadi terlebih dahulu kita harus mengukur massa dan volume logam tersebut. Kalau setelah dibagi hasilnya sama dengan berat jenis emas (fyi, berat jenis emas bervariasi, kalau emas murni atau 24 karat = 19,32 gram/cm3).
- Untuk yang ingin tahu lebih detil mengenai metode ini, pas banget nih saya ketemu website bagus. Silahkan terbang ke artikel website tersebut: bit.ly/VJH1o1. Di situ ada langkah-langkah dan info seputar berat jenis emas campuran.
EmoticonEmoticon