#recycledpost #throwbackFeb2014
Woohoo, akhirnya nyobain juga: the liquid-nitrogen ice cream guy who's been lurking around the town for months now, Elicxir Artisan Gelato.
Awal banget tahu Elicxir itu adalah waktu hangout ke MKG dan ngelewatin satu corner dekat Gading Walk yang dihiasi dengan antrian pengunjung yang mengular. Keberadaan penjual dessert yang satu ini memang terbilang mencolok. One factor - perhaps karena nama mereknya sendiri memang keren karena diambil dari bahasa Inggris "Elixir" (sounds rather magical and classy) dan semakin berasa sense of chemistry-nya dengan tampilan tabung reaksi berbuih pada logonya (bikin kebayang muka Einsten plus jas putih lab kimia jaman SMA dulu). Nice color picks by the way! Other factors would be (1) cara pembuatan produknya yang penuh asap karena memakai liquid nitrogen yang juga sangat mengundang perhatian mata, dan tentunya (2) karena rasa Gelato yang yummy itu sendiri.
Akhirnya setelah beberapa kali niatan makan karena nunggu ada yang ngajak biar nggak kesepian makannya (haha), kesampaian juga deh pas janjian ketemu temen di eX (update: eX sudah stop beroperasi sekarang) yang tetanggaan sama Plaza Indonesia. Yesss, ternyata ada Elicxir di lantai 5-nya PI. *buruan masuk*
Tempat duduk yang tersedia kira-kira cukup untuk mengakomodir sekitar 30 orang. Ada meja panjang yang tinggi juga sejumlah meja bundar. Kesan muda juga terlihat dari grafiti yang ada di tembok parlour ini. Inovasi baik dari appearance ruangan maupun produk yang ada menjadi cerminan bahwa pemiliknya pasti anak muda: well, yes they are: Google says Elicxir dimiliki oleh duo muda-mudi bernama Jansen dan Jenifer. Yang menarik di sini terdapat berbagai quote nyeleneh tentang ice cream, semisal varian quote yang ada di setiap meja bundar Elicxir:
"Ice cream is exquisite. What a pity it is not illegal."
(argh, tidaaak... don't you dare! Face me kalau mau buat es krim jadi illegal!)
atau contoh lainnya:
"Make ice cream not war."
(yeaah, sounds like a really nice idea atau kalau perang terlalu lebai --> Make ice cream, not demo!)
atau juga definisi ala kamus yang terpampang di tembok:
"ice-creamist: a person addicted to or obsessed with ice cream. An extreme ice cream fanatic. icecreamism can be highly addictive and infectious ... -the icecreamist".
Ada berbagai pilihan menu Gelato dengan nama-nama antik yang ditawarkan pada harga Rp 45.000 yang tersedia di hari itu: Milo Dinosaur (milk chocolate Gelato), Not-So-Classic-Cookies-And-Cream (banana cream Gelato with salted caramel cookies), Evolcado (sweet avocado Gelato), You have me, that's why it's RED (raspberry sorbet with madagascar vanilla), Everything About Mary (Marie regal Gelato), dan The Gentleman Part (white chocolate Gelato infused with English earlgrey). Penambahan topping (honey peanuts, crunchy cornflake, caramel sauce, ataucookie crumble) akan dikenakan biaya Rp 4.000. Selain Gelato ada juga aneka side dish yang terbuat dari kentang atau sosis. Tak ketinggalan sedikit pilihan minuman standar (air, teh, jeruk, soft drink)
Asap putih tebal, mirip-mirip asep dari biang es gitu, dan suara mixer memenuhi area pembuatan pesanan pengunjung. Dan pesanan kami pun tiba: time to dig in the Gentleman Part! (heh, ada lambang Elicxir di stiknya!) Hmmm.. as expected karena dibuat pakai nitrogen dengan suhu sangat dingin, tekstur es krim ini lembuuut banget. Tentunya karena ini bukan es krim biasa, tapi adalah Gelato, maka es krim ini juga sangat padat dan tidak cepat mencair. Rasa teh Earl Grey dari Gentleman Part ini betul-betul ketara lho, serta juga well-blanded dengan susu, krim, maupun white chocolate yang jadi komponen sang Gelato.
Inilah Gelato teh susu: Lembutnyaaa dan rasanya nikmat! Tapi yang nggak kalah penting rasa manisnya juga pas di lidah. Dan meski ukuran cup-nya nggak gede-gede banget, tapi ternyata kalau sambil dimakan satu cup gini kerasa banyak juga isinya (mungkin karena teksturnya yang padat tadi), jadi share satu cup untuk berdua atau bertiga pun sudah cukup memuaskan. Yummy!
Inilah Gelato teh susu: Lembutnyaaa dan rasanya nikmat! Tapi yang nggak kalah penting rasa manisnya juga pas di lidah. Dan meski ukuran cup-nya nggak gede-gede banget, tapi ternyata kalau sambil dimakan satu cup gini kerasa banyak juga isinya (mungkin karena teksturnya yang padat tadi), jadi share satu cup untuk berdua atau bertiga pun sudah cukup memuaskan. Yummy!
Next time coba lagi aaah varian lainnya...
EmoticonEmoticon