Penulis
#recycledpost #throwbackMar2014
Malam itu saya meluncur dari kantor menuju airport untuk menjemput adik saya yang baru pulang backpacker-an seorang diri dari HK. Meski perut yang tadinya lapar sudah diisi dengan tiga potong gorengan yang nikmat bin berminyak, nggak afdol rasanya kalau belum makan malam. Karena sudah cukup kenyang, saya pun berusaha mencari sesuatu yang non-nasi dan non-roti sehingga diri ini pun nggak pikir 3x waktu melihat ada tenant Bakmi GM di terminal 3 kedatangan Soetta dan segera bergabung dalam antrian customer yang sedang memesan makanan.
Menu yang ditawarkan cukup beragam, termasuk nasi dan pelengkapnya. Saya pun tertawa kecil dalam hati waktu melihat sebuah menu bernama "Bakmi Doang" dan tanpa pikir panjang memutuskan untuk memesan menu tersebut. Semakin geli ketika mengetahui bahwa ternyata eh ternyata, namanya sesuai dengan isinya yakni bakmi doang, tanpa daging ayam atau bahkan sayur caisim yang kerap ditemukan dalam semangkok bakmi standar khas Indonesia. Tapi paling nggak masih ada kuah dan sambalnya (dan sumpit dan sendok dan tissue), wkwkwk.. Rasa bakmi dan kuahnya cukup gurih dimana porsinya juga cukup besar, dalam arti nggak kedikitan dan mengenyangkan.
Oh ya, untuk harga seporsinya sebesar Rp. 15.000 dimana menurut saya ini relatif murah (dan merupakan menu termurah di antara semua menu yang ada) dibandingkan harga bakmi yang lengkap dengan ayam dan sayuran (kalau nggak salah di atas Rp 25.000). Tapiii.. saya tidak tahu apakah ini harga ini hanya berlaku di airport dan tidak di cabang lain (karena kalau di airport harga makanan bisa jadi lebih tinggi). Ada-ada saja ya (dan well, kreatif juga berani mengusung menu seperti ini...)!
EmoticonEmoticon