Puas terbuai dalam siklus lirikjam-bengong-nyengir-selfie-lirikjam di antara semprotan air yang kemunculannya dinanti-nantikan di Kiama Blowhole, kami pun melanjutkan semester break trip singkat ini menuju Melbourne.
Masih dalam rangkaian cerita pre-arrival akyu ke Melbie, mobil ciamik yang kami sewa melewati desa kecil bernama "Berry". Selayang pandang tempat ini terlihat santai dan penuh dengan toko-toko kecil di sepanjang jalan, membuat hati ini berdegup riang - ahayy, sepertinya menyenangkan untuk diputari... turun akhh (sekalian nyari jamban, he)! Ayo eksplor desa Berry! #throwbackApr2015
Ternyata desa ini was named after duo brader bernama "Alexander Berry" yang hidup pada tahun 1781-1873 (artinya umur doi sampai 92 tahun loh) dan "David Berry". Ada sebuah memoriam yang didirikan untuk mengenang Alexander Berry. Described on the stone, Alex adalah "surgeon, explorer, merchant adventurer, first European settler of the Shoalhaven, a great Scottish humanitarian; dia juga provided for the David Berry Hospital and the chair of English Literature in the Uni of St Andrews, di samping juga meletakkan foundations dari wilayah Shoalhaven". What an influencer!
Spotted this on the road: sebuah jam dengan 12 angka romawi yang memberikan somewhat dreamy touch to the greeny-leavey gate. Jam ini dipasang oleh Rotary Club of Berry bekerja sama dengan pemerintah Kota Shoalhaven.
Let's have a tour around the town. Suka banget liat gedung yang di kiri ini: terlihat rapi dan klasik, jadi berasa lagi ada di dalam game koboi-koboian gitu, *buru-buru nyari
Ada kafe dan tempat makan es krim Gourmet on Broughton yang punya perangkat meja outdoor di atas jalanan berkeramik. Sepertinya asik sekalee untuk dijadikan tempat kongkow. Salah satu menu yang di-highlight hari itu adalah "Espresso Milkshake" - feeling gud ngebayanginnya ajah.
Banyak toko yang mengusung nama "Berry", contohnya adalah resto Thai Berry ini...
atau Berry Newsagent ini... dan masih banyak lagi sebetulnya...
Ada museum juga loh di sini... lagi-lagi ada label "Berry"-nya: ini dia Berry Museum, siapa tahu Anda tertarik mengunjunginya...
Nemu patung anjing dengan floppy ears ini di depan sebuah supermarket (mencoba sotoy, tapi sepertinya ini anjing Basset Hound, ya bukan sis?). Yang kreatif adalah tulisan di atasnya: "Mohon jangan duduki saya. Saya sudah tua dan rapuh". Intinya sih = awas pecah! Lol, mungkin banyak yang suka iseng duduk di atasnya.
Masuk ke supermarket dan mulai jelalatan dari satu rak ke rak lainnya, karena tangan gatel gitu kalau nggak keluyuran. Kalau di Indo ada susu kental manis, di Aussie ada kopi kental manis tinggal seduh, dengan package yang mirip odol ini.
Es krim Cadbury! Nggak cuma pilihan varian coklatnya aja yang berlimpah ruah (banget) di Aussie, ternyata Cadbury ada versi es krimnya.
Setelah bikin puluhan blog post tentang Sydney, belum sekalipun saya upload foto pasta Vegemite yang legendaris ituh. So here's one for you...!
Nemenin temen beli kopi dan gelato di toko yang satu ini. Love the wall!
Daan... ada pula sebuah toko yang menjual aneka minuman beralkohol dengan label yang lucu, lengkap pakai deskripsinya, misalnya sebotol "Old Fart" dengan gambar 2 pria berkumis pada labelnya, yang adalah "A rewarding ale that makes a great present for any old geezer". Atau sebotol "Dark Hops" yang disebut-sebut "Fabulously fragrant and favoured by the men in black". Haha! Seru-seru nih buat hadiah atau koleksi.
EmoticonEmoticon