14/09/2015

Lecture Notes #1 - Study Tour ke PT Suzuki Indomobil Motor


#recycledpost #throwbackMay2011

Wuuaahh.. kemarin saya dan teman-teman mengikuti study tour di PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) yang ada di Bekasi. Pagi-pagi kami disuruh kumpul di kampus. Ternyata berangkatnya masih DUA jam-an kemudian, dan selama itu bebas..(¬_¬") Aakh.. bahkan tadinya saya pikir saya sudah telat satu-dua menit. Sempat agak nyesel sudah nongol pagi-pagi di kampus. Kalau nggak 'kan, bisa beresin kamar dan ngerjain yang lain dulu sebelum datang. Ternyata jalan tolnya juga lancar dan akhirnya kita sampai di sana lebih cepat dari jadwal. Jadi di situ sempat nunggu lagi. Tapi setelah dipikir-pikir nggak apa-apa deh! Lebih baik datang kepagian daripada terlambat.

Nah, biar nggak lupa apa yang diliat kemarin, saya sempat buat catatan kecil, nih. Nah, supaya catatan ini ada gunanya, saya tulis di sini aja, yaahh.. Tapi karena kemarin nyatetnya sambil jalan dan buru-buru, mohon diperbaiki ya Pak Suzuki, kalau ada tulisan saya yang salah. Hehe... (fyi, di dalam pabrik nggak boleh ambil gambar, jadi nggak perlu siap-siap kamera sobattt.. ;) siap mata, kuping, pensil, dan kertas sajaa..).

Wuah, ternyata SIM ini guedeee banget! Luas tanahnya 141.746 m2, sedangkan bangunannya 64.947 m2 (ada 48 bangunan). Katanya SIM yang di Bekasi ini adalah pabrik yang terbesar dari antara pabrik SIM lain yang ada di dunia, dan produk jadinya dikirim ke seluruh Indonesia. Kira-kira tanahnya cukup nggak ya, kalau mau dijadiinairport? Hohoho... Dan sambil bus kami berkeliling mencari tempat parkir, di situ saya bisa melihat banyak sekali mobil dan motor yang baru diproduksi. Misalnya ada Suzuki APV yang catnya masih putih, belum diwarnain. Motornya juga ada beragam model dan motif, dan tentunya masih kinclong semua. Jadi kepengen bawa pulang satu...

Acara akhirnya dimulai jam 1. Kami digiring masuk ke sebuah ruangan besar yang banyak meja dan kursinya, dan di depan ada dua buah meja dengan dua buah microphone di atasnya. Yah, kaya yang buat press conference yang suka kita lihat di TV-TV itu lho.. Lalu, enam orang pria yang gagah sebagai perwakilan SIM, muncul dan menempati posisi masing-masing. Ada yang berkumis, ada yang sudah berumur, ada yang masih muda. Semuanya memakai seragam berwarna putih biru. Hmm.., sempat berpikir juga, yang ada di depan mata saya ini adalah orang-orang pinter dan tangguh semua, semoga suatu saat kita bisa seperti beliau-beliau itu, yahh... Oh yaa, awalnya saya sempat 'ditodong' jadi MC dadakan sama teman-teman panitia, tapi akhirnya pihak Suzuki sampaikan tidak perlu karena salah satu dari mereka yang akan menjadi moderator.

Acara dimulai dengan kata sambutan dari salah satu perwakilan SIM, lalu teman saya yang adalah ketua panitia study tour, dan terakhir, Pak Dosen kami yang sangat kental dengan sense of humour-nya. Kemudian ada presentasi dari SIM, tentang profile perusahaan mereka dan sekilas tentang proses produksi yang ada.

Oh ya, di situ saya jadi tahu jumlah karyawan SIM ada 1708 orang, yang mayoritasnya adalah cowok. Terus mereka juga punya prinsip 'zero accident' gitu. Jadi kalau misalnya ada kasus, produksi di-stop dulu. Ntar kalau dipastikan sudah aman, baru dilanjutkan.

Setelah itu kita diajak keliling pabrik, kira-kira setengah jam. Sebelumnya semua murid diminta untuk pakai topi. Topinya terbuat dari plastik, mirip seperti topi yang dipakai di dalam tambang, tapi nggak ada senternya. Kami dapat either warna orange atau putih. Para perwakilan SIM juga pakai, demikian pula dengan para operator (pegawai di dalam pabrik). Lalu kami dibagi ke dalam tiga kelompok dengan guide masing-masing, dan ada beberapa rules yang harus dipatuhi, misalnya dilarang menyentuh apapun (takutnya ada yang panas, tapi nggak keliatan), dilarang bicara dengan operator, dilarang mengambil gambar, dan hati-hati jangan sampai terpisah dari kelompoknya.

Begitu masuk ke dalam, banyak banget mesin dan robot (robotnya bukan yang ada mata mulut gitu, tapi robot yang bentuknya kaya mesin aja). Kata Bapak guide kami, sebenarnya pakai mesin tentu lebih hemat biaya dan klo produksi barang lebih precise. Tapi kalau semua di-convert jadi dibuatnya pakai mesin, tenaga kerja mereka nantinya nganggur, jadi mereka masih dipertahankan. 

Nah, untuk memproduksi motor ternyata cuma perlu dua material, tahu nggak apa?? Betul! Besi dan Plastik. Haha.. Besi yang dipakai namanya steel pipe sama steel plate. Sedangkan plastiknya berjenis ABS untuk bodi yang dicat dan berjenis PP untuk bodi yang tidak dicat.

Saya sempat liat bumper yang baru jadi, lhoo.. Plastiknya kecil-kecil bewarna hitam, seperti manik-manik begitu ukurannya. Nanti plastik ini dalam jumlah banyak dimasukkan ke dalam mesin, di dalam mesin akan dibakar dan dilebur, kemudian didinginkan dengan aliran air yang berasal dari mesin lainnya, setelah itu dicetak deh. Kalau nggak salah, untuk membuat satu bumper gitu, paling hitungannya detik (atau menit, yah? *lupa). Lalu kami sempat pergi ke bagian knalpot. Tahu nggak kalau knalpot di dalamnya melingkar-lingkar? Ini mempengaruhi gas buang dan membuat kedap suara. Makanya kalau kalian dengar ada bunyi knalpot yang berisik, itu berarti yang melingkar-lingkar ini udah dipotong. Knalpot ini buatnya pakai besi yang udah dipress jadi rata, terus dip'lengkungin berbentuk tabung. Biar mengkilap, di plating dulu yaa..

Oh ya, sepanjang di dalam pabrik kami banyak melihat papan yang tergantung di langit-langit dan bertuliskan prinsip-prinsip kerja yang haru dipatuhi. Ada papan yang isinya begini (saya nggak catet detil, jadi kira-kira aja): hou-ren-sou yang merupakan singkatan dari 
houkoku (reporting), renkaku (informing), dan soudan (consulting). Ada juga yang isinya tomeru-yabu (*kayanya yabu -confirmation needed, wups maklum catetan saya tulisannya rada cakar ayam..) -matsu. Ada lagi 5S: seiro-seiton-seiso-seiketsu-shitsuke.

Kami juga masuk ke satu tempat yang banyak mesin-mesin untuk ngepres atau bolongin besi yang masing-masing ada operatornya sendiri. Di sini banyak bunyi besi berbenturan, ting tong kling klong, pokonya serasa ada dipertukangan atau kaya di Charlie's Chocolate Factory tapi isinya mesin bukan coklat. Yaaa, sebenarnya kalau didengerin, bunyinya enak juga, menghasilkan satu harmoni gituu.. hihi..


Ada juga tempat yang banyak orang nge-las, kalau yang disini sih ngeri, soalnya banyak percikan-percikan lasnya gitu, nggak enak dipandang mata juga. Kata Bapak guide sih, jangan diliatin lasernya, ntar bengkak matanya, jadi harus dikompres.

Oh ya, kami juga melihat kantor tempat kerja yang bukan operator. Di situ nggak kaya perusahaan Indonesia, soalnya pemimpin dan bawahan ada di satu ruangan yang sama yang tidak bersekat. Jadi keliatan, apakah bawahan dan pemimpin sebenarnya kerja atau nggak. Hmm.. tapi kami nggak mampir ke tempat cat, soalnya ribet mesti pakai pakaian khusus dan disterilin dulu badannya.


Nah, terakhir-terakhir itu kami ke bagian perakitan motor akhir, di sini banyak orang sedang masangin jok motor, juga komponen-komponen lainnya untuk selanjutnya di tes sebelum dijual di pasar. Tes bisa dibagi ke dalam empat jenis, yakni inspectionengine and brake testdrum test, sama lamp and signal test. Salah satu yang saya lihat adalah begini: sebuah motor masuk ke dalam satu track yang bisa mengunci motor tersebut agar nggak jalan maju atau mundur, terus digas pol-pol-an, dan ada indikatornya: kalau angkanya lewat dari 90 berarti lolos tes.

Tur keliling pabrik pun selesai, habis itu kami menikmati snack berupa jajanan pasar yang lezat sambil mengadakan sesi tanya jawab. Satu trip yang membuka wawasan!


EmoticonEmoticon