#recycledpost #throwbackJan2015
Mumpung lagi ada di Cimahi, kampung kelahiran mama, kemarin pagi saya dan geng ibu-ibu (yang terdiri dari mama, tante #3, tante #4, dan seorang tante lain temennya tante #4) main agak jauh sedikit ke "Jendela Alam" yang ada di Lembang. Bisa dibilang ini agenda dadakan hasil konseling sama mbah Google karena bingung mau kemana lagi akibat keseringan bolak balik ke Bandung, hoh ƪ(☉.☉)ʃ Tapi asli, being the only young lady in the group (even in my 20s saya terlalu tua untuk datang ke sini, #masih #nyadar #haha), nyesel banget nggak bawa sepupu-sepupu saya yang seumuran SMP ke bawah, karena tempat ini komplit dan edukatif bingit buat anak kecil.
Kalau Anda pernah ke "Kampung Gajah", lokasi area wisata ini deket loh dari sana. Letaknya masih sekompleks gitu sama resto Sapu Lidi yang terkenal itu, tepatnya di Jl. Sersan Bajuri. Fyi, tiket parkir seharga Rp 1.000 untuk motor, Rp 2.000 untuk mobil, Rp 5.000 untuk bus mini, dan Rp 10.000 untuk bus besar. Seneng banget sepanjang hari ini mataharinya nggak ngumpet dan udara paginya seger to the max deh - such a lovely weather to accompany the new year! ♪(´ε` )
Wisata dimulai dengan beli karcis berbentuk gelang hijau dan cap tangan gambar kelinci biru. Harga tiket masuk relatif murah, baik untuk orang dewasa dan anak-anak, besarnya sama yakni Rp 15.000 saat weekend/hari libur dan Rp 10.000 saat Weekday. Tiket masuk gratis untuk anak-anak dengan tinggi badan < 85 cm. Menariknya nih, ternyata kita bisa bawa hewan peliharaan loh ke sini, tapi ada aturannya: "Binatang peliharaan yang dibawa harus dalam pengawasan pemilik (diikat), bilamana peliharaan yang dibawa membuang kotoran agar dapat langsung dibersihkan oleh pemiliknya."
Selanjutnya ada harga tiket terusannya lagi untuk tiap-tiap wahana/aktivitas yang ingin diikuti (tapi ini semua buat anak-anak, hoho, jadi yang udah gede/senior bisa duduk-duduk santai sambil jagain anak-anak atau jajan gitu). Adapun aktivitas dan harga satuan bisa dilihat di website resmi Jendela Alam. Pada link tersebut tertera pula jam buka tempat ini, yaitu Senin - Jumat pada pk 09.00 - pk 16.00; serta Sabtu - Minggu - Tanggal Merah pada pk 09.00 - pk 16.30.
Kalau mau beli paket juga bisa dan lebih murah totalnya daripada beli satuan. Promo yang ada saat saya datang kemarin pagi, yaitu PAHE 1 seharga Rp 100.000 (dapat tiket masuk, jus, kasih makan hewan, naik kuda, main flying fox, dan mewarnai tanah lihat) dan PAHE 2 seharga Rp 200.000 (dapat isi PAHE 1 + tangkap ikan, membuat telur asin, hias layang-layang, panen telur, dan TSA --> gak tahu apaan TSA, haha).Oh ya, tempat ini juga sering dikunjungi oleh grup anak-anak sekolahan. Jadi udah ada paket kegiatannya gitu dan bisa book dulu.
Ada apa saja di Jendela Alam? Well, karena pepatah berkata "a picture is worth a thousand words", kemon guys, let's catch a glimpse of the following images... ~(‾▿‾~)(~‾▿‾)~ Ini dia rangkumannya:
1. SUASANA SEGAR
Dari ujung ke ujung area wisata ini hejo kali! Banyak rumput, pepohonan, tanaman. Juga ada kolam ikan dan sejumlah gazebo (atau istilah alaminya "saung") dimana kombinasi materi yang digunakan pun yang bikin mata adem gitu: bebatuan, jejeramian, bebambuan, dan kekayuan.
Daaan numpang jepret, abisnya kinda cute, ain't they? Ada kursi taman yang rapi nan asri. Juga sumur kecil yang bisa dipakai buat ajarin timba menimba ke anak kecil (meskipun cetek banget dan nggak ada airnya). Bahkan tong sampahnya lucu: ada kepala kelincinya dan logo recycle-nya itu 3 ekor kelinci yang berlompatan.
2. SAY 'HI' SAMA HEWAN]
Anak-anak bisa naik kuda poni keliling tempat ini (kyaaa.. ♡(ˆ▿ˆʃƪ) kuda poni yang gembul pendek dan mukanya baby face ituuu...). Sempet geli merhatiin visitor anak-anak main: kalau anak perempuan naiknya kalem-kalem gitu, kalau anak laki-laki langsung request, "Mas, cepetan lagi dooong...".
Meski koleksinya terbatas, tapi ragam hewan di sini cukup banyak untuk dikenalkan kepada anak-anak. Misalnya ada sejumlah jenis burung dengan kandang-kandang yang lucu. Satu-dua kandang juga disertai dengan papan penjelasan. Selain info soal Taksonomi dari species yang dimaksud, ada juga background singkat yang bisa jadi fun fact buat pengunjung. Seperti burung Parkit. Jadi tahu kalau burung ini adalah hewan monogami: mereka cenderung memiliki hanya satu pasangan seumur hidup mereka. Wuauw, burung bisa setia juga yaa... Kita nggak boleh kalah dong, hihi...
Unggas lainnya yang bisa Anda temukan di sini adalah ayam. Bukan cuma seekor dua ekor, tapi satu peternakan! Ada peternakan di sini dimana ayamnya beneran dikasih makan, bertelor dan buang hajat. Makanya nggak heran kalau kandangnya bauuu. Andai semenit lebih lama lagi saya stay di dalam, I'm sure badan saya akan sama baunya dengan ayam-ayam kampung ini beserta kandangnya. (¬-̮¬)-σ #manaparfummana
Halooo.. namaku Ayam Kapas. Buluku kaya kapas 'kaaan? Saking specialnya buluku, lembut macam bulu kucing dan putih macam warna salju gitu, banyak mitos beredar kalau aku adalah hasil persilangan kelinci dan ayam. Makanya aku juga dijuluki Ayam Kelinci.
Terdapat "Rumah Reptilia" dimana di dalamnya ada sejumlah akuarium yang antara lain berisi ular, ikan, katak, dan kura-kura. Ada beberapa orang anak yang masuk ke rumah ini ditemani oleh tour guide dari Jendela Alam yang menjelaskan secara interaktif bahwa ular corak kuning pada gambar di atas bernama Lulu yang mamamnya berupa 4 ekor kelinci per bulannya.
Ada juga rusa, kucing Persian Himalayan, dan kumpulan angsa (sempet liat ada satu ekor yang mojok berdiri sendirian dan berwarna hitam - kata petugas yang hitam adalah soang, heh - apa sih bedanya angsa sama soang; nonetheless, poor little guy, (ಥ ̯ ಥ) jadi inget itik buruk rupa)
Ada macam-macam tanaman disertai label dan penjelasan singkat. Anak-anak bisa belajar kenal sayur-sayuran, tumbuhan untuk bumbu dapur, dan aneka macam tanaman obat. Bahkan dijelaskan cara meraciknya loh. Orang dewasa jadi bisa belajar juga. Seperti Daun Dewa yang memiliki penjelasan informatif berikut: "Daun dan umbi tanaman ini dapat dipergunakan sebagai obat. Umbinya dapat menghilangkan pembekuan darah di pembuluh darah, sehingga memungkinkan sebagai obat stroke dan jantung koroner.Pengobatan Kanker, Rematik: Daun dewa segar sebanyak 15-20 g direbus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1,5 gelas. Angkat, saring lalu dinginkan. Minum 2 kali sehari."
Ada si mbeee.. Anak-anak bisa kasih makan wortel sambil ditemani petugas. Nggak cuma kambing doang, tapi binatang-binatang lain juga bisa dikasih makan loh. Kerennya nih, saya dengar sebelum kasih makan hewan, anak-anak diajarin untuk petik sendiri wortel sama sayuran dari kebun yang ada untuk jadi makanannya.
Bisa tangkap ikan juga sambil duduk.
3. KENALAN SAMA TUMBUHAN
Ada pumpkin rakasasa di sini, sampai pernah masuk MURI loh - mencatatkan rekor sebagai "Waluh Terbesar"!
Ada macam-macam greenhouse di sini dengan aneka sayuran di dalamnya. Salah satunya greenhouse yang memakai "Hidroponik Nutrient Film Technic" ini. Itu tanamannya dipakein gabus sterofoam gitu --> tanaman hidroponik gini bisa kita praktekin sendiri di rumah loh.
Ada juga Rumah Jamur. Jamur-jamur yang nggak punya klorofil itu putih bersih sekali warnanya, bikin iri kulit ini. Hehe... Kembali saya berpapasan dengan beberapa anak kecil yang ditemani oleh fasilitatoryang menjelaskan dengan tanya jawab secara interaktif mengenai rumah jamur tersebut, misalnya kenapa jamur ditaruh di tempat terpisah dan dilindungi dari sinar matahari, dsb.
And some more plants. Tanaman-tanaman di Jendela Alam ada yang di dijual loh: ada yang per kg, per pot dan per piece, misanya sayuran hidroponik, jamur tiram, tanaman obat, strawberry, jahe merah, dsb. Range harganya dari Rp 15.000 sampai Rp 60.000.
4. RAGAM AKTIVITAS LAINNYA
Area wisata anak-anak tak lengkap rasanya tanpa.... arena playground! Ada jungkat jungkit, perosotan, perosotan ke kolam renang, ayunan, trampolin, dsb. Untuk trampolin, misalnya, ada tiket terusannya senilai Rp 15.000.
Flying Fox! Untuk menuju ke tempat pasang mainan ini saja, ada sedikit "petualangan" yang harus dilalui yang bisa menambah keseruan sang anak: melewati jalan berbatu, jembatan kecil, dan terowongan jerami. Baru setelah itu, saatnya lompat dan terbaaaang!
Ada pojok kreatif untuk menghias tanah liat gitu (katanya cuma ada tiap weekend atau saat ada pesanan untuk rombongan anak sekolah). Juga ada workshop pembuatan Yoghurt (ini keknya harus pesen dulu sebelum datang, nggak bisa dadakan deh, soalnya pas saya ke sana lagi nggak ada workshop ini).
Lainnya yang ada di sini: ada aula besar gitu (jadi bisa sewa untuk acara-acara spesial), sejumlah stand penjual makanan, kantin, dan restoran yang diberi nama Kedai Alam.
Di dekat pintu keluar terdapat tempat yang menjual souvenir, antara lain berupa kaos, topi, boneka, dan mainan anak-anak. Ada juga yoghurt buatan Jendela Alam dengan harga Rp 10.000 dan Rp 15.000 (ketika saya datang hanya ada rasa Peach dan Melon). Yoghurt-nya beku pas saya beli, jadi harus didiamkan dulu sebelum bisa dimakan. Eniwei, rasanya nikmat juga. Selain iu, ada pula telur ayam kampung Arab yang kita lihat di peternakan tadi. Telur ini dijual dengan harga Rp 25.000 per paknya (isi 8 kalau gak salah). Kata pegawainya, bedanya telur ayam kampung ini dari telur ayam kampung lainnya adalah warna inti telurnya yang lebih merah.
Sebelum pulang, pengunjung diberikan bibit bayam hijau yang bisa ditanam sendiri di rumah. Di belakang paketnya ada penjelasan soal cara menyemai dan cara merawat bayam tersebut. Kreatif juga ini idenya, bisa jadi inspirasi untuk bisnis lain nih. Selain edukatif buat pengunjung, bikin pengujung berasa dapat oleh-oleh, juga sekalian bisa promo karena contact info dari Jendela Alam di depannya. Haha..
EmoticonEmoticon