#recycledpost #throwbackNov2013
Pengen tahu nggak ada apa saja di Kereta Api Argo Parahyangan Tambahan jurusan Jakarta-Bandung kelas Eksekutif-A? Dengan tiket seharga 100ribu Rupiah per orangnya (kalau pergi beda jam dan hari, harganya bisa beda lho. Bisa saja 110ribu, bisa 90ribu, pernah juga cuma 80ribu...), cek yuk review singkatnya. (≧◡≦)
Jjejjanggg..! Ini adalah sekilas tampilan gerbong eksekutif-A di kereta api ini. Satu baris ada empat kursi (dua di kiri dan dua di kanan, kecuali baris 1 hanya ada tiga kursi, yakni 1A, 1B, dan 1C) Kursinya bisa diputar 180 derajat, biasanya disesuaikan dengan arah kereta berjalan (ke depan atau ke belakang), biar nggak pusing gitu kalau berlawanan arah. Jadi dua pasang kursi pun bisa dibuat berhadap-hadapan lhooo.. (cuma saya nggak tahu apakah kalau emang kepengen, penumpang diizinkan untuk memutar kursinya ataukah hanya petugas KA yang berhak melakukannya).
Kursi sebanyak ini yang naik tidak sampai sepuluh orang waktu saya pergi, sepiii.. mungkin di gerbong dan kelas lain jauh lebih penuh. Di bagian depan dan belakang ada monitor LCD, tapi nggak ada siaran atau pengumuman apa-apa waktu saya naik, jadi untuk apa monitor itu saya pun tak tahu. ┐(¬_¬)┌
Perhatikan juga cabin-nya. Kabin kereta dibuat miring lhoo, cerdasnya! Jadi barang kamu nggak akan berjatuhan kalau kereta lagi berguncang dan ruang kereta terasa lebih luas di bagian atas kepala (kalau kabinnya lurus 'kan rasanya lebih crowded atau squeezed gitu). Area kabinnya juga cukup luas. Ooh yaa, perhatikan juga batas bagasi yang diizinkan dan apa-apa saja barang yang tidak boleh dibawa di peraturan penumpang KA no. 12 dan 13 yaa...
Terdapat pula dua buah socket untuk setiap dua kursi yang bisa kamu pakai untuk charge peralatan elektronikmu. Di atasnya ada juga tempat untuk menaruh tempat minum.
Ini adalah tampak depan kursi kereta. Joknya dibuat dari kulit berwarna merah-nyaris-marun dan putih. Rasanya comfy juga, boleh lahhh.. (‾▿‾) Ada 3 senderan tangan berlapis kulit. Senderan yang di tengah bisa diangkat hingga pada posisi vertikal. Di dekat senderan tangan yang lain, masing-masing ada tuas hitam (kelihatan nggak, yang satu adanya tepat di bawah senderan tangan kursi yang dekat jendela).
Tarik tuas ini untuk merebahkan kursi (kira-kira bisa rebah sampai 45 derajat, tidur jadi lebih nyaman). Selain itu, disediakan pula bantal juga biar posisi leher nggak terlalu kecengklak pas lagi transit ke pulau kapuk, wkwk... AC-nya juga terasa dingin kok meski bukan yang sampai bikin menggigil (hmm... kalau penumpangnya ramai, dinginnya masih sama atau nggak ya).
Tarik tuas ini untuk merebahkan kursi (kira-kira bisa rebah sampai 45 derajat, tidur jadi lebih nyaman). Selain itu, disediakan pula bantal juga biar posisi leher nggak terlalu kecengklak pas lagi transit ke pulau kapuk, wkwk... AC-nya juga terasa dingin kok meski bukan yang sampai bikin menggigil (hmm... kalau penumpangnya ramai, dinginnya masih sama atau nggak ya).
Kalau yang ini tampak belakang kursi. Ada kantong plastik buat tampung sampah atau mabuk kereta. Di bagian bawah juga ada sandaran kaki yang bisa berputar, jadi bisa disesuaikan dengan posisi yang paling wuenak buat kakimu. Jarak antar kursi saya dengan kursi di depannya cukup besar. Jadi kalau kursi penumpang di depan kita direbahkan, kita yang duduk di belakangnya juga nggak terganggu. Bahkan saya masih bisa taruh tas di antara kursi saya dan kursi sebelah, serta di samping kaki tanpa merasa tergangggu.
Sekedar tips, alangkah baiknya kalau kamu tahu sinar matahari datang dari arah mana. Waktu pergi, saya mendapat kursi di lajur kanan, posisi yang tepat! Sinar matahari datang dari kiri. Jadi saya nggak perlu deh bersilau-silau ria. Penumpang yang duduk di lajur kiri terpaksa harus narik gorden karena mataharinya silau mannn...
Sekedar tips, alangkah baiknya kalau kamu tahu sinar matahari datang dari arah mana. Waktu pergi, saya mendapat kursi di lajur kanan, posisi yang tepat! Sinar matahari datang dari kiri. Jadi saya nggak perlu deh bersilau-silau ria. Penumpang yang duduk di lajur kiri terpaksa harus narik gorden karena mataharinya silau mannn...
Kalau yang ini toiletnya. Interiornya jauh dari eksklusif, tapi paling nggak WC-nya bersih dan tidak bau pesing. Tapi perhatikan, dilarang pakai WC ketika kereta sedang berhenti soalnyaaa... klosetnya bolong! (langsung keliatan rel keretanya lhooo...) Eeww.. tiba-tiba inget anak-anak kecil yang sering lari-larian dan main layangan di sepanjang rel kereta... Ternyata selain berbahaya, juga.... (‾⌣‾"٥) gitu deh.. (Don't play there, kids!). Ada juga sabun cuci tangan, wastafel, tissue, semprotan air, tong sampah, cermin, kipas angin, lampu untuk penerangan, serta jendela kecil untuk ventilasi.
Di kelas Eksekutif-A ini kamu juga bisa pesan makanan. Petugas KA akan langsung mendatangi tempat dudukmu (seperti pramugari di pesawat) dan dengan penuh senyuman menawarkan beberapa menu makanan dan minuman, beberapa di antaranya cukup eksklusif, seperti nasi ayam goreng, rawon, beef steak, zuppa soup, aneka jus.
Saya pun yang masih merasa lapar meski sudah makan pagi akhirnya memesan paket nasi goreng + ayam goreng + kerupuk + telur di atas, serta jus mangga (total seharga Rp 40.000, jangan lupa untuk minta bon yaaa). Rasa makanannya benar-benar enak lhoo, baik nasi goreng maupun ayam gorengnya. Nikmat deh! Bisa pesan untuk take away juga. Jusnya juga terasa segar dan asli. Untuk ukuran kelas eksekutif, F&B-nya nggak mengecewakan deh. Sayangnya nggak ada meja lipat seperti yang biasanya ada di pesawat, sehingga kalau mau makan harus dipegangi atau kata petugasnya bisa jalan ke gerbong lain yang ada mejanya.
Selain petugas makanan, ada juga pak Jemronal berjas abu-abu diiringi oleh seorang petugas lainnya yang berjas merah yang berkeliling mengecek tiket kereta kita dengan penuh kesopanan. Kereta juga sempat berhenti di sejumlah stasiun, antara lain di Purwarkarta. Tapi nggak lama kok, paling hanya sekitar 5-10 menit. Pemandangan yang terlihat di sepanjang jalan sebenarnya nggak terlalu menarik untuk diperhatikan, hehe, soalnya banyakan menghadap ke bagian belakang rumah orang yang acap kali temboknya hanya setengah ditutupi semen dan terlihat batu-batanya, tembok yang dicorat-coret, sawah, juga banyak rumah kumuh yang sering diliput tivi-tivi di rel kereta api.
Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam dan ada kalanya guncangan kereta terasa keras. Sisi minus lainnya adalah suara bising kereta yang mungkin terasa mengganggu bagi sebagian orang. Namun overall naik KA ke Bandung kelas eksekutif-A ini cukup nyaman dan menyenangkan, bisa jadi alternatif yang oke kalau tidak mau membawa kendaraan sendiri ke kota Kembang yang satu ini...
Saya pun yang masih merasa lapar meski sudah makan pagi akhirnya memesan paket nasi goreng + ayam goreng + kerupuk + telur di atas, serta jus mangga (total seharga Rp 40.000, jangan lupa untuk minta bon yaaa). Rasa makanannya benar-benar enak lhoo, baik nasi goreng maupun ayam gorengnya. Nikmat deh! Bisa pesan untuk take away juga. Jusnya juga terasa segar dan asli. Untuk ukuran kelas eksekutif, F&B-nya nggak mengecewakan deh. Sayangnya nggak ada meja lipat seperti yang biasanya ada di pesawat, sehingga kalau mau makan harus dipegangi atau kata petugasnya bisa jalan ke gerbong lain yang ada mejanya.
Selain petugas makanan, ada juga pak Jemronal berjas abu-abu diiringi oleh seorang petugas lainnya yang berjas merah yang berkeliling mengecek tiket kereta kita dengan penuh kesopanan. Kereta juga sempat berhenti di sejumlah stasiun, antara lain di Purwarkarta. Tapi nggak lama kok, paling hanya sekitar 5-10 menit. Pemandangan yang terlihat di sepanjang jalan sebenarnya nggak terlalu menarik untuk diperhatikan, hehe, soalnya banyakan menghadap ke bagian belakang rumah orang yang acap kali temboknya hanya setengah ditutupi semen dan terlihat batu-batanya, tembok yang dicorat-coret, sawah, juga banyak rumah kumuh yang sering diliput tivi-tivi di rel kereta api.
Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam dan ada kalanya guncangan kereta terasa keras. Sisi minus lainnya adalah suara bising kereta yang mungkin terasa mengganggu bagi sebagian orang. Namun overall naik KA ke Bandung kelas eksekutif-A ini cukup nyaman dan menyenangkan, bisa jadi alternatif yang oke kalau tidak mau membawa kendaraan sendiri ke kota Kembang yang satu ini...
TAMBAHAN INFORMASI DARI KOMENTAR PEMBACA:
- ... (18/11/2014): kalau meja lipat, adanya di GoPar 33, 34, 35, 36, mas. kalau di GoPar nomor lain susah dapet meja lipat
- Fajar Muhammad (08/07/2015): Meja lipatnya ada di dalam kursi... BTW, anda dapat KA Argo Parahyangan (Tambahan, NO KA 3X) dengan rangkaian KA Harina. Jadi maklumi ya kalau interiornya kayak gitu. Interior asli KA Argo Parahyangan (Dengan nomor KA 19/2X) ada disini http://i48.tinypic.com/2cosnzl.jpg.
EmoticonEmoticon