19/09/2015

Jelajah Bandung #7 - Pengalaman Naik Taksi di Bandung

#recycledpost #throwbackNov2013


Setelah menempuh perjalanan menggunakan KA Argo Parahyangan Tambahan selama kurang lebih tiga jam, sampailah saya di Kota Bandung. Berbeda dengan stasiun Gambir yang suasananya terasa agak gelap dan kurang terbuka, kesan pertama yang muncul, Stasiun Bandung tampak asri dan ruangnya cukup terbuka, bertatapan langsung dengan alam dan banyak pepohonan hijau (kalau Gambir kan bertembok hijau, hehe). Mungkin karena stasiun Bandung tidak seluas stasiun Gambir sehingga pengelolaannya pun lebih mudah.

Saya dan papa pun bergegas mencari taksi menuju tempat penginapan kami. Sebelum ke Bandung, saya sempat baca beberapa cerita penghuni dunia maya yang share pengalaman mereka yang kurang menyenangkan saat naik taksi sejumlahbrand tertentu di Bandung (argo tidak dinyalakan, harga dikatrol, pelayanan kurang ramah, jalan muter-muter, harga berubah dari yang sudah ditawar, dsb) sehingga tidak sedikit yang menyarankan agar naik taksi Blue Bird saja karena pelayanan mereka yang ramah dan pasti akan menyalakan argo.


Saya sempat khawatir akan sulit menemukan taksi Blue Bird karena saya tak banyak menjumpai taksi ini setiap kali mampir ke Bandung. Tapi ternyata di halaman parkir stasiun Bandung, tepatnya di sebelah paling kanan saat melangkahkan kaki keluar dari pintu stasiun, sudah berjajar antrian taksi Blue Bird yang siap mengantar Anda sampai ke tujuan.

Memang betul, pelayanannya ramah dan mereka menyalakan argo. Harga awalnya Rp 7.000 (sama dengan yang berlaku di Jakarta) dan kita harus bayarin parkir taksi di Stasiun bandung, yakni Rp 2.000 (yaa standarlah, dimana-mana begitu). Lalu kira-kira tiap 100 meter, tarif argonya naik sebesar Rp 360. Saya sempat tanya ke Pak supir, kenapa tidak banyak taksi Blue Bird. Ternyata jumlah armada mereka memang dibatasi oleh pemerintah setempat (yang diizinkan sekitar 200 taksi gitu) karena ada kekhawatiran pangsa pasar taksi di Bandung akan dikuasai oleh Blue Bird. Jadi supaya taksi brand lain bisa bersaing..

Ooh ya, sekedar TIPS, supir taksi merk apapun pasti akan menanyakan "Mau Lewat Mana?". Pertanyaan ini suka diajukan untuk ngetes apakah kamu tahu jalan. Kalau kamu jawabnya ragu-ragu, akan kelihatan kalau kamu nggak tahu jalan dan kemungkinan besar kamu akan dibawa muter-muter sehingga nanti argomu bisa bengkak (contohnya cerita agan ini). Jadi sebelum pergi, pastikan kamu tahu kamu mau lewat jalan apa alias rute terdekat untuk sampai ke tempat tujuan, misalnya dengan telepon petugas tempat kamu menginap, atau tanya saudaramu yang tinggal di Bandung, atau dengan melihat aplikasi sejenis Maps dan Waze.

TIPS lainnya, kenalilah jalan-jalan di Bandung supaya familiar. Buat catatan sepanjang kamu naik taksi, jalan apa saja yang kamu lalui untuk sampai di tempat tujuanmu, jadi lain kali kalau berkunjung ke Bandung lagi akan sangat memudahkan dirimu. Usahakan membuat catatan daripada mengandalkan ingatan, karena ada kemungkinan bisa lupa, apalagi kalau perginya hanya sesekali.


EmoticonEmoticon