Suatu malam yang biru tanpa dirimuuuu... (niatnya sih nyanyi diserak-serakin ala-ala sandy sandoro gimana gitu, tapi kok suaranya lebih kaya nene-nene sihir tua yang ada di kartun dua dimensi). Malam itu jelas nggak biru, tapi hitam pekat gelap karena mas matahari sudah kembali ke alamnya. Dalam perjalanan pulang ke rumah melewati kemacetan ibukota (yang senantiasa eksis meski udah teramat malam) ditemani papa dan adik semata wayang, tiba-tiba ban mobil terasa kempes.
Jadi, berhentilah kami di pom bensin terdekat untuk isi angin ban. Tapi mesinnya sedang rusak (hiks), sehingga kami terpaksa bergerak menuju pom bensin terdekat berikutnya, yakni SPBU tetangga yang notabene adalah milik asing. Syukurlah, yang disini mesinnya bagus dan pas lagi nggak ada yang pakai, jadilah kami nggak perlu mengantri.
Tulisan air dan angin yang terpampang jelas di papan mentereng berwarna kuning itu bikin saya senyum-senyum sendiri, soalnya kreatif: dua produk alam yang sama-sama berawalkan huruf A. Sekarang jadi kebayang kartun The Legend of Korra dehhh, abisnya di cerita itu 'kan ada suku air sama unsur anginnya, hihihi...
Mudah banget memang cara pakainya. Tinggal disetel saja besar tekanannya, pip pip pip, tekan aja tombolnya, sekali lihat mesinnya juga pasti mengerti, kemudian pasang selangnya di lubang pentil ban yang penutupnya sudah dilepas terlebih dahulu. Karena mobil kami berukuran super mini, jadi nggak perlu terlalu tinggilah tekanannya. Cukup 32 Psi (kalau truk antara 40-50 Psi, kalau motor 29 Psi, kalau mobil yang agak besar sekitar 35 Psi).
Keempat ban kami isi dengan tekanan yang sama. Yah, sebetulnya sih tekanan ban belakang memang harus lebih besar, tapi yo wes lah, yang penting 'kan tekanan si ban kiri dan si ban kanan sama. Begitu tekanan angin dalam ban sudah sesuai yang diinginkan, mesin ini akan akan mengeluarkan suara, Beep Beep gitu. Praktis banget deh, tanpa perlu keringetan menggenjot pompa kaki atau pompa sepeda, ban kami sudah gendut lagi. Oh ya, karena keran air ada persis di sebelah mesin angin, jadinya bisa langsung cuci tangan deh.
Keempat ban kami isi dengan tekanan yang sama. Yah, sebetulnya sih tekanan ban belakang memang harus lebih besar, tapi yo wes lah, yang penting 'kan tekanan si ban kiri dan si ban kanan sama. Begitu tekanan angin dalam ban sudah sesuai yang diinginkan, mesin ini akan akan mengeluarkan suara, Beep Beep gitu. Praktis banget deh, tanpa perlu keringetan menggenjot pompa kaki atau pompa sepeda, ban kami sudah gendut lagi. Oh ya, karena keran air ada persis di sebelah mesin angin, jadinya bisa langsung cuci tangan deh.
Soo, ingat-ingat mengecek ban kendaraan Anda, pastikan nggak kempes!
EmoticonEmoticon