Oiing. Rencana awal mau menjelajahi hutan pinus Gunung Pancar di Bogor ala-ala Twilight pun batal karena gang sempit yang menurut aplikasi Maps adalah jalan menuju lokasi hutan tersebut padat mengular, nyaris tidak bergerak. Maklum kemarin adalah hari pertama di tahun 2016. Karena ogah ikutan "wahana horor" macet-macet-ria sang kota satelit yang eksis di musim liburan, terpaksa deh (hiks) putar balik mobil. Bisa-bisa hashtag #iamhere di instagram berubah jadi #iamstuckhere.
Untungnya ada beberapa tempat wisata di area Sentul, jadi paling tidak road trip kemarin nggak terlalu percuma. Salah duanya yang saya sambangi hari itu adalah Taman Budaya dan Pasar Apung "Ah Poong" (simak ulasan singkat tentang Pasar Apung "Ah Poong" di sini). Sooo... ada apa saja di Taman Budaya?
Lokasi tempat parkir atau jalan masuk ke Taman Budaya bisa diakses dari sebelah kiri gedung ini. Gedung bernuansa biru yang sangat besar ini menurut satpam yang berjaga di sekitarnya adalah gedung yang sedang dibangun BCA untuk pelatihan karyawan, namun belum difungsikan.
Mobil pun saya parkir di area parkir di depan pintu masuk sebuah area wisata anak lainnya yang bernama "Alam Fantasia". Tapi karena tujuan dari awal adalah mau ke Taman Budaya, maka dari tempat parkir, saya pun langsung menuju ke Taman Budaya.
Oooh, ada padang rumput yang cukup luas di sini. Sayangnya cuaca yang hari itu sangat terik, membuat diri ini ingin segera mencari "atap", dibandingkan jemuran atau selfie-selfiean di bawah sinar mentari.
Jika berjalan lebih dekat lagi, maka dari kejauhan akan tampak area outbound dengan berbagai permainannya, tenda-tenda camping warna kuning, dan gawang sepak bola. Area outbound tersebutlah yang ada di brosur. Jadi harusnya tempat main paintball, flying fox, dll, juga ada di sana. Naah.. tiket outbound gini bisa beli di kounter yang tersedia (pernah juga lihat di web yang jual kupon-kupon gitu). Namun karena saya ngeburu waktu untuk lanjut ke Pasar Ah Poong, jadi kemarin nggak main ke situ dulu. Tapi area itu sekilas mengingatkan saya pada Tree Top Adventure Park di Sydney.
Ada juga area makan yang terdiri dari beberapa penjual makanan. Beberapa menu agak pricey menurut saya, seperti satu kotak pancake durian (isi 9 potong) yang dijual dengan harga Rp 70.000 atau satu cup jagung susu keju dengan harga Rp 16.000.
Yang cukup lumayan, misalnya kwetiaw di atas dengan harga Rp 20.000 dan rasa yang okeh.
Ada pula playground sederhana untuk anak-anak.
Juga ada pendopo-pendopo kecil untuk mengobrol.
Ada juga trampolin.
Lalu ada becak mini, tricycle mini dan scooter mini yang cukup ramai dinaiki anak-anak kecil.
Ada juga pedagang layang-layang. Sempat melihat satu-dua orang bermain layangan di lapangan rumput hijau.
Juga ada panggung untuk naik kuda, tak lain tak bukan karena...
...memang ada jasa sewa kuda untuk dinaiki, umumnya anak-anak siiih yang naik.
Lalu karena taman ini bisa dipakai untuk beragam aktivitas camping-camping gitu, ada tempat yang desainnya lucu, seperti anak-anak tangga yang membentuk tribun setengah lingkaran yang bisa dipakai untuk briefingatau menampilkan performance.
Lalu untuk yang mau makan, ada juga Kopi Oey di sini. Juga sempat melihat semacam area food court lainnya yang cukup luas.
Ada toko cinderamata, baik yang outdoor...
... maupun yang indoor (dari luar terlihat mereka jual batik-batik gitu).
Ada juga tempat untuk membuat keramik.
Naah... tidak jauh dari tempat parkir, ada banyak pedagang buah dan aneka snack gitu. Ramai juga loh, pembelinya.
Jadilah saya beli duren, pisang dan rambutan. Buat ngemil di sisa liburan ini. Hehe. Itung-itung kalau pulangnya nanti macet dan perut mulai lapar, jadi bisa ngemut pisang di mobil. Saya membeli dua buah durian dengan total harga Rp 60.000. Ketimbang pancake durian yang dijual di dalam tadi, harganya jadi jauh lebih murah. Tapi kata Kakak saya yang baru pulang dari Maluku, harga satu buah durian di Ambon hanya Rp 5.000 saja loh. Jadi dengan uang yang sama (Rp 60.000), bisa dapat satu lusin durian di Ambon. Weks.
Oh yaa.. ada buah yang baru pertama kali saya lihat. Sekilas mirip banget ya, sama buah coklat. Tapi kata Mas yang jual, namanya buah "kemang" dan rasanya asam-manis gitu. Ooh! Saya baru tahu kalau nama jalan Kemang di Jakarta yang sering dilewatin itu, ternyata nama buah yaaa..
EmoticonEmoticon