Selepas mengunjungi Taman Budaya (simak ulasan sebelumnya mengenai Taman Budaya di sini), saya pun mengunjungi Pasar Apung "Ah Poong" (cute name, btw!) karena letaknya yang masih dalam kawasan Sentul City dan satu arah dalam perjalanan pulang saya kembali ke Jakarta. Ada apa saja di Ah Poong? Yuuk... masuk dan lihat!
Saya parkir tidak jauh dari sign "Eco Art Park" ini, yang adalah pintu masuk dari Ah Poong. Err... ternyata deretan ini adalah parkir VIP (kami tidak tahu karena papan label VIP ditaruh jauh di sebelah kanan melewati tempat kami parkir), dan ternyata parkir VIP dikenakan Rp 20.000. Sigh, padahal parkir di sudut lain yang dekat sekali dari situ, waktu adik saya tanya, harganya hanya Rp 2.500 per jam. Karena masuk ke Ah Poong tidak pakai tiket masuk alias gratis, ya akhirnya direlakan saja deh, karena momennya juga lagi tahun baru.
Begitu masuk, nampak peritel donut J.Co yang size tempatnya cukup besar, serta sejumlah bazaar kecil yang menjual aneka makanan ringan, batu-batu alam, dan pakaian.
Masuk lagi, dan melihat sungai yang besar. Sayang airnya keruh, jadi kalau di kamera tampilannya kurang ca'em gimana gitu. Haha.. Di seberangnya ada bangunan berisi penjual makanan dan minuman yang sangat ramai dipenuhi orang. Bagian atap didesain mirip perahu dengan label "Ah Poong" yang besar dan deretan bendera yang berkibar bersama angin. Tampak pelampung dan satu-dua buah perahu yang digantung seperti pajangan.
Untuk menyeberang sungai, ada dua jembatan yakni Jembatan Merah dan Jembatan Biru.
Ini dia tampilan jembatan merah dari depan dan dari samping. Jembatan merah ini seperti jembatan gantung yang bisa goyang-goyang. Di bawahnya terdapat beberapa orang yang turun ke sungai untuk bermain air.
Saya memilih untuk tidak menyeberangi jembatan merah, tapi terus berjalan lurus. Kembali tampak bangunan seperti ini yang mirip dengan bangunan tadi. Kata mama saya, beberapa waktu lalu betul-betul ada orang jualan di sungai, lalu pengunjung turun naik perahu dan beli barang dari sana. Namun waktu saya datang kemarin, tidak ada sama sekali "pasar terapung" itu. Hanya nampak pengunjung main air di tepi sungai, atau makan di aneka tenant di atasnya.
Oh ya, dari seberang bangunan Ah Poong tersebut, ada beberapa "panggung" yang menjorok ke luar, yang menghadap persis bangunan tersebut, sehingga pengunjung bisa mengambil foto dengan latar bangunan Ah Poong atau sungai berbatu di bawahnya. Namun hati-hati terjatuh, karena ada pagar yang sudah bolong dan belum diperbaiki. Di sebelah "panggung" tertentu juga ada tangga untuk turun ke sungai.
Jika berjalan lurus, maka ada lagi, yakni Jembatan Biru. Yang ini bukan jembatan gantung, melainkan yang kokoh dibeton gitu. Saya pun kemudian menaiki jembatan tersebut untuk dapat sampai ke seberang dan berkeliling lebih lanjut.
Di bawah jembatan, nampak bebatuan besar yang sudah dibentuk sedemikian rupa sehingga tampilannya mirip aliran air terjun pendek. Wuah.. ini betul-betul sungai, yang dikelola hingga menjadi objek wisata. Kalau nggak salah, namanya Sungai Cikeas.
Di ujung jembatan, saya berjalan ke kanan dan mengikuti sepanjang sisi "Lake Side".
Di sini ada sungai kecil yang nampak manis dengan jembatan kecil di atasnya. Lagi-lagi, sayang aja airnya nggak jernih.
Pengunjung bisa menaiki perahu untuk mengelilingi sungai. Kata salah seorang pengunjung, untuk naik perahu silahkan bayar seikhlasnya, tidak dipatok harga tertentu.
Tapi quite amazed lihat ada banyak sekali ikan di sungai ini loh. Makanan ikannya juga dijual. Saya lihat ada anak yang kasih makan ikan dari pinggir sungai. Setiap kali dia cemplungin makanannya, ikan-ikan ini langsung ngerubung datang semua. I think kids would love seeing this.
Saya pun terus menyusuri pinggir sungai ini. Di ujungnya ada jembatan putih kecil seperti yang ada tadi.
Dan di balik jembatan itu ada rubber duck gede yang bahannya nggak dari rubber. Kelihatannya sih kayak cuma patung. Haha.. Ada juga kincir kecil sebagai pemanis yang aktif ciprat-cipratin air.
Lalu kalau kita terus menyusuri jalan, maka akan ketemu playground balon seperti ini yang populer dipanjatin anak-anak. Nampak sejumlah orang dewasa yang berjaga adalah kakek nenek yang mengawasi cucunya main.
Ohh yaa... ini bagian dalam bangunan bertuliskan Ah Poong tadi. Isinya adalah tenat-tenant modern gitu yang sebagian di antaranya bisa ditemui di mall. Pilihan makanan dan minumnya banyak, dan lokasinya ada di beberapa bangunan yang terpisah. Jadi bisa sekalian wisata kuliner juga di sini.
Kalau terus berjalan melewati jalan kecil yang ada di sebelah wastafel, maka akan ada padang rumput mini yang diduduki sejumlah pengunjung. Di ujungnya nampak ada sebuah jembatan lagi, kali ini warnanya kuning.
Naah... keluar dari jembatan ada satu bangunan lagi di sini, namanya "Saung Madu" yang menjual aneka olahan madu dan makanan herbal. Tapi ane nggak mampir ke bagian sana, jadi nggak tahu persisnya kayak gimana. Hehe.
Di sisi kanan dari jembatan kuning atau Saung Madu ada foodcourt lagi. Interiornya modern dan menarik. Saya pun berjalan lurus menyusuri foodcourt ini, dan di luar dugaan...
Ada patung-patung raksasa di sini. Salah satunya patung yang berbadan gempal ini. Kok rasanya familiar yaa... Siapakah dia? Akhirnya sekarang baru paham kenapa ada label "Eco Art Park" di depan tadi. Di sini toh unsur "Art"-nya terlihat.
Patung berikutnya adalah robot raksasa ala-ala Transformer. Wuoh. Totally didn't expect this. Banyak banget yang mau foto sama robot ini, tapi karena backlight jadi susah ambil foto yang bagus...
Lalu ada patung ini lagi. Kali ini dengan pose dan pakaian yang berbeda, lengkap dengan seekor "teman".
Tidak hanya patung, tapi di taman ini rumput-rumput dan pohonnya pun ditata sedemikian rupa sehingga terlihat cantik.
Ada juga beberapa alat raksasa yang mirip alat-alat dengan prinsip fisika gitu. Seperti benda ini yang ada sepasang dan diletakkan jauh berseberangan. Saya nggak coba karena mendadak hujan deras turun (hiks), tapi kata kakak saya, harusnya it worked this way: kalau kita ngomong di pipa yang ada di tengah benda ini, maka kita akan bisa dengar suara kita dari pipa satunya yang ada di benda pasangannya di seberang sana.
Oooh yaa.. yang saya juga ingat dan worth noting yaitu dari tempat saya parkir bisa terlihat ada sebuah universitas yang mengajarkan Islamic Economics (Ekonomi Syariah). Baru tahu kalau ada uni yang spesial ajarkan Ekonomi Syariah.
ALOHA...!! KEMANA LAGI YA DI JABODETABEK? SIMAK ULASAN BERBAGAI PILIHAN TEMPAT WISATA DI JABODETABEK DI DAFTAR ISI JELAJAH JABODETABEK!
EmoticonEmoticon