Selain mampir ke tempat wisata ternama setempat, aktivitas lainnya yang dapat Anda lakukan saat sedang traveling adalah mengikuti festival yang sedang happening, misalnya festival makanan dan minuman lokal. Seperti saat saya sedang berada di Sydney, beberapa orang teman mengajak saya untuk ikut icip-icip aneka wine di sebuah festival yang diadakan di Hyde Park pada akhir bulan Februari 2015.
Fyi, namanya The Sydney Morning Herald NSW Food and Wine Festival (Sydney Cellar Door) dan acara ini sudah diselenggarakan untuk ketujuh kalinya. Sebagai orang yang hanya pernah satu-dua kali mengkonsumsi alkohol (baca: hampir nggak pernah), buat saya hal ini termasuk baru, dan karenanya saya cukup tertarik supaya bisa kenal lebih jauh aneka jenis dan rasa wine, apalagi karena minum wine/beer sendiri juga sudah menjadi bagian dari budaya dan pergaulan di Australia. Saatnya (bahasa kerennya (σ‾▿‾)-σ) wine tasting!
Wuaah, tempat ini ramai sekali loh. Banyak bule-bule hilir mudik berpindah dari satu booth ke booth lainnya. Harga tiketnya AUD 25, terdiri dari sebuah gelas wine plastik dan 8 token (tiket untuk mencoba 8 pilihan wine @30ml dari sekian banyak opsi yang ada). Kalau mau tambah gelas plastiknya lagi, fee-nya adalah AUD 5, sedangkan kalau mau tambah 8 token lagi, fee-nya adalah AUD 20.
Ada 60+ booth produsen wine lokal dari 10 area di New South Wales (Orange, Mudgee, Canberra, Gundagai, Hilltops, Hunter, New England, Northern Slopes, Riverina, dan Southern Highlands). Booth berbentuk tenda putih dimana di bagian atapnya terdapat label dari nama winery tersebut berikut dengan wilayahnya. Setiap penjaga booth melayani pertanyaan dan memberikan rekomendasi dengan ramah. Tak hanya anggur, ada pula 20+ booth yang menjual aneka makanan.
Satu produsen minuman umumnya menawarkan lebih dari satu pilihan jenis wine. Awalnya saya cuma tahu ada red wine sama white wine, hehe, tapi ternyata anggur merah dan anggur putih itu bisa di-breakdown lagi jadi beragam jenis wine (yang ternyata adalah nama buah anggur!). Misalnya untuk white wine ada Chardonnay, Riesling, Pinot Gris, Semillon, Sauvignon Blanc, Verdelho, Viognier, dsb. Untuk red wine ada Shiraz, Pinot Noir, Cabernet Sauvignon, Rose, Merlot, dsb. Ternyata varian anggur ada banyak dan punya namanya masing-masing, seperti buah anggur semillon, buah anggur shiraz, dsb.
Saya pun berkeliling dan memakai 8 token yang saya punya. Karena sample 1 token hanya sebanyak 30 ml, tuangannya pas untuk sekedar coba dan nggak bikin mabok. Wuaah, memang rasanya macam-macam, baik waktu diicip maupun after taste-nya. Ada yang sekali minum berasa cukup menyengat, ada yang ringan-ringan saja, ada yang fruity, terasa lebih asam, atau juga manis-manis gitu, dsb. Memang enaknya siih kalau habis neguk satu sip, langsung sambil makan juga. Karena after taste yang beragam itu, saya pun jadi paham kenapa wine tertentu dirasa lebih cocok jika dimakan dengan daging atau masakan tertentu.
Bukan hanya memberikan sample untuk dicoba, tapi booth-booth wine ini juga langsung menjual produk mereka. Berbagai strategi juga dilakukan, seperti memberikan diskon dari harga ritel normal, mengadakan kompetisi selfie di instagram, ataupun memamerkan penghargaan wine yang pernah diraih produk dari merek yang spesifik. Sejumlah wine juga diberi nama yang unik dan terdengar lebih catchy, misalnya "The Wire Walker Pinot Noir", "Singing in the Rain Verdelho", dan "The Idiot Shiraz".
Di salah satu booth, ada sebuah botol wine yang ukurannya jauh lebih besar dibandingkan botol-botol wine pada umumnya sehingga lumayan eye-catching gitu dan mengundang banyak orang untuk mampir ke booth tersebut. Ide yang inspiratif nih, untuk menarik perhatian orang supaya datang ke booth kita pas jadi peserta pameran tertentu: bikin produk dengan ukuran raksasa!
EmoticonEmoticon