#throwbackJun2015
Siapa sangka toko barang bekas bisa punya merek dan cukup dikenal dan memiliki jaringan ritel di berbagai wilayah. Adalah thrift store "Vinnies" yang sejumlah cabangnya sempat saya lihat di aneka suburb di Sydney. Ternyata Vinnies berada di bawah naungan The Society of St Vincent de Paul (sebuah organisasi non-profit internasional agama Katolik yang melayani orang yang berkekurangan). Toko Vinnies ada di sejumlah negara loh, termasuk Australia, New Zealand, A.S., dan Canada.
Awalnya saya nggak 'ngeh kalau toko ini ada dimana-mana, sampai suatu hari saya masuk ke salah satu cabangnya saat sedang jalan-jalan ke Newtown. Setelah itu, saya baru sadar deh setiap kali lihat toko Vinnies di pinggir jalan. Ternyata ada cukup banyak juga cabangnya. Lumayan banyak loh yang mampir ke sini. Orang tua dan muda datang silih berganti tanpa merasa sungkan belanja di dalamnya.
Ada banyak barang yang dijual Vinnies, misalnya aneka pakaian dan blazer. Kondisinya masih bagus meski sebagai besar modelnya vintage gitu. Untuk harga jelas jauh lebih murah dibanding beli baru di toko baju. Beberapa di antaranya branded loh.
Ada juga alas kaki untuk para wanita.
Juga aneka perlengkapan dapur dan sejumlah pajangan, seperti berbagai macam pigura yang kondisinya masih seperti baru.
Wuah, ada piringan hitam segala dengan jumlah koleksi yang cukup banyak. Langsung kebayang musik klasik gitu di telinga...
Nggak hanya musik dan lagu, ada piringan hitam yang juga memuat rekaman cerita pengantar tidur seperti Cinderella. Would love to buy some of the collections, seandainya saja saya punya mesin pemutar piringan hitam.
Ada juga aneka VCD/DVD original beragam film yang bisa dibeli dengan potongan harga yang lumayan.
Juga masih banyak barang lainnya, seperti mantel berbulu, sepatu bot, tas, jam, dompet, topi, dan lain-lainnya.
Nah nah naaah... rasanya sulit untuk melewatkan rak ini tanpa beli apapun. Ada banyaaak banget buku novel maupun non-fiksi dalam bahasa Inggris yang secondhand, tapi betul-betul masih kayak baru dan dijual dengan harga murah sekali: sebagian di kisaran AUD 2-3 aja. Murah banget, lebih murah dari di Indo. Saya pun beli sebuah buku yang menarik, berjudul "moonlight" yang adalah spinoff parody dari novel "twilight". Tungguin review-nya yak. :)
Karena ini adalah thrift store, maka hasil penjualan pun disalurkan untuk charity. Wuah, jadi selain bisa beli barang dengan harga murah, pembeli juga secara nggak langsung sudah berderma untuk mereka yang butuh. Selain itu, disediakan juga wadah donasi di bagian luar toko untuk orang yang mau sumbangkan baju. Menarik ya, konsep yang patut dicoba untuk diadopsi di Indo. Sekilas mengingatkan saya pada Jalan Surabaya di Jakarta yang juga punya "brand" sebagai deretan toko furniture antik loak.
EmoticonEmoticon